Permudah Petani Mengakses Pasar, Pemprov Lampung Gelar Pasar Lelang Komoditas
radarlampung.co.id - Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perindag menggelar Pasar Lelang Komoditas sebagai langkah untuk mempermudah petani mengakses pasar produk pertanian.
Pasar Lelang yang digelar menghasilkan transaksi sebesar Rp226.780.000, termasuk transaksi spot (langsung) maupun forward (jangka waktu) menunggu panen.
Komoditas yang berhasil dijual adalah beras, pisang cavendish, dan arang batok kelapa. Dinas Perindag Provinsi Lampung berhasil mempertemukan atara Buyer dan Saller.
Gelaran Pasar Lelang Komoditas yang dilaksanakan di hotel Kurnia Perdana ini, merupakan salah satu sarana untuk memfasilitasi bertemunya penjual dan pembeli guna melaksanakan transaksi perdagangan.
Hal ini sejalan dengan program dari Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). “Jadi pasar lelang ini bertujuan untuk mengefisienkan rantai pemasaran, memperkuat posisi produsen,” kata Kadis Perindag Provinsi Lampung Elvira Umihanni.
Para petani atau pabrik dapat memperoleh harga yang layak dan transparan dalam proses pembentukan harga komoditas. “Pasar Lelang Komoditas ini dilaksanakan juga untuk mendukung Program Unggulan Pemprov Lampung yaitu Program Kartu Petani Berjaya (KPB),” tambahnya.
Program KPB bertujuan memberikan kemudahan kepada petani dalam memenuhi kebutuhan sarana produksi, budidaya, pemasaran hasil, dan akses permodalan. Sehingga secara bertahap dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani tersebut.
Program KPB diimplementasikan untuk mewujudkan salah satu misi Provinsi Lampung, yaitu Membangun Kekuatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian dan Wilayah Pedesaan.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung, M Zimmi Skil menambahkan, Provinsi Lampung telah dikenal sebagai produsen beberapa komoditi pertanian unggulan, seperti padi atau beras, kopi, lada, jagung, ubikayu, kakao, dan sapi potong.
“Hasil panen produk pertanian Lampung selain untuk memenuhi kebutuhan lokal daerah juga untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta dan ekspor terutama untuk komoditi perkebunan,” kata Zimmi.
Permintaan akan produk-produk pertanian juga selalu mengalami peningkatan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat.
“Maka saluran pemasaran produk-produk pertanian juga harus diciptakan untuk lebih efisien dan mempermudah masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pangan dari produk pertanian,” kata Zimmi.
Zimmi menambahkan pasar lelang komoditas ini dapat menjangkau pembeli dan penjual yang lebih banyak dan berjalan lebih efisien karena dilaksanakan juga secara virtual.
“Kedepan sebagaimana saran dari BAPEPPTI, kami sangat mendorong pelaku usaha seperti koperasi atau BUMD sebagai pelaksana pasar lelang,” tandasnya.
Adapun Hasil Pertanian yang berhasil di borong oleh Buyer (Pembeli) antara lain, 1 Ton Beras Medium dengan harga 8.400 perkilogram dengan nilai transaksi Rp8,4 juta dan 100 kg Pisang Cavendis asalab dengan harga Rp 2ribu per kilogram dengan nilai transaksi Rp200 ribu.
Kemudian 30 ton Pisang Cavendis dengan nilai transaksi Rp138 juta, 10 ton Arang Batok Kelapa dengan nilai Transaksi Rp 73 juta, serta 750 kg beras Medium dan Premium dengan transaksi Rp 7.180.000. (Ega/rls/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: